Soal Anggaran Mobil Dinas Hampir Rp1 M, Mensesneg: Itu Bukan Berarti Harus Dibelanjakan
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menanggapi isu mengenai alokasi anggaran mobil dinas pejabat eselon I yang disebut mencapai hampir Rp1 miliar. Menurutnya, angka tersebut bukan berarti akan otomatis dibelanjakan, melainkan merupakan bagian dari standar biaya yang ditetapkan pemerintah setiap tahun.
“Standar biaya itu memang harus disiapkan. Tapi bukan berarti nilainya pasti akan dikeluarkan,” ujar Mensesneg saat ditemui di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (10/6/2025).
Ia menjelaskan, setiap tahun pemerintah menyusun acuan standar biaya sebagai dasar dalam perencanaan anggaran. Hal ini dilakukan agar belanja negara memiliki aturan main yang jelas dan terukur.
“Kalau kita belanja, ya harus ada aturannya. Tapi bukan berarti anggaran yang tercantum pasti dibelanjakan sebesar itu. Tidak,” tegasnya.
Baca Juga: Mensesneg: Kasus Sritex Bukti Negara Serius Berantas Korupsi
Menanggapi kritik publik terkait efisiensi anggaran, terutama dalam konteks alokasi belanja kendaraan dinas, Mensesneg menegaskan bahwa efisiensi bukan berarti pemerintah tidak boleh melakukan apa-apa. Sebaliknya, efisiensi dimaknai sebagai upaya mengarahkan anggaran ke kegiatan yang lebih produktif dan memiliki dampak lebih besar.
“Efisiensi itu filosofinya adalah bagaimana anggaran digunakan untuk hal yang lebih produktif, bukan berarti semuanya ditiadakan,” jelasnya.
Ia pun meminta publik memahami bahwa adanya angka dalam perencanaan anggaran bukanlah keputusan final pengeluaran, melainkan batas acuan maksimal yang dapat digunakan.
“Jadi pemahamannya jangan kaku. Kalau ada angka, bukan berarti harus dibelanjakan semua. Itu hanya batas yang diatur,” pungkasnya.
(责任编辑:综合)
- Emas Jadi Buruan, Saham Emiten Ini Bisa Sangat Berkilau
- Alasan KPK Jemput Paksa Syahrul Yasin Limpo: Khawatir Melarikan Diri dan Menghilangkan Barang Bukti
- Negara Ini Dianugerahi Kebun Bunga Terindah di Dunia
- 5 Kebiasan Sederhana yang Sering Disepelekan Ini Ternyata Bikin Kurus
- Link dan Cara Cek PIP 2025 Lewat HP, Sudah Cair atau Belum?
- Penulisan Nama Bikin Susah Pemegang Paspor Malaysia dan Singapura
- Dari Garasi, Mooryati Soedibyo Menerobos Tradisi
- Amsterdam Larang Pembangunan Hotel Baru Demi Perangi Overtourism
- Miliarder Paul Tudor Jones Sebut Bitcoin Bukan Lagi Spekulasi, Tapi Sebuah Kebutuhan
- Amsterdam Larang Pembangunan Hotel Baru Demi Perangi Overtourism
- Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Gedung MK Jelang Pembacaan Putusan Batasan Usia Capres
- Jangan Lupa Diminum, Ini 5 Minuman yang Bikin Panjang Umur
- Bisakah IHSG Pecahkan Rekor Lagi? Semua Tergantung Kondisi Global!
- Turis Australia Kena DBD, Dinkes Sarankan Vaksinasi Sebelum ke Bali
- Update Gempa Bumi Bandung, Berikut Peta Persebaran 491 Rumah Rusak yang Terdampak
- Eks Penyidik KPK Minta Firli Bahuri Kooperatif Penuhi Panggilan Penyidik Polda Metro
- Penulisan Nama Bikin Susah Pemegang Paspor Malaysia dan Singapura
- Negara Ini Dianugerahi Kebun Bunga Terindah di Dunia
- Gandeng Bank Sampah Sakura, Alfamidi Ajak Masyarakat Kelola dan Daur Ulang Sampah
- Oknum Paspampres Tersangka Penganiayaan Imam Masykur Disebut Telah 14 Kali Beraksi