Wamen PPPA Dorong Optimalisasi Peran Perempuan Bangun Indonesia Emas 2045
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA), Veronica Tan mendorong optimalisasi peran perempuan dalam membangun Indonesia Emas 2045.
Hal tersebut bisa dilakukan dengan memberikan edukasi dan perluasan akses bagi perempuan melalui pendidikan yang inklusif, sehingga dapat berpartisipasi aktif dalam ekonomi dan berbagai sektor pembangunan.
Baca Juga: Wamen PPPA Ungkap Urgensi Hadirnya Layanan Hukum Mudah Dijangkau Masyarakat Desa
Ini disampaikan Wamen PPPA dalam kegiatan ASTRA Women Community yang digelar di Jakarta beberapa waktu lalu.
“Ketika perempuan diberi akses dan edukasi yang mumpuni, mereka tidak hanya menjadi pendamping, tetapi juga tulang punggung keluarga. Jika dilihat secara keseluruhan, sekitar setengah dari populasi Indonesia adalah perempuan dan sebagian berada pada usia produktif. Hal ini tentunya menjadi kekuatan bagi bangsa kita yang harus dioptimalkan,” ujar Wamen PPPA, dikutip dari siaran pers Kemen PPPA, Kamis (12/6).
Wamen PPPA juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi lintas pihak, termasuk dengan perusahaan swasta untuk menciptakan kesempatan dan lapangan pekerjaan bagi perempuan, termasuk perempuan yang menjadi korban kekerasan ataupun tindak pidana perdagangan orang.
“Sering kali cara berpikir, kebiasaan, dan budaya kerap membuat perempuan berada pada posisi yang tidak setara. Ini menjadi tantangan yang dapat kita kolaborasikan untuk merancang pelatihan yang berdampak nyata bagi perempuan. Selain itu, ketika membuat job fair, kita juga harus memastikan bahwa setiap lowongan memiliki kejelasan penempatan kerja sehingga hal ini menjadi program yang berkelanjutan dan benar-benar menolong,” tutur Wamen PPPA.
Wamen PPPA juga berharap terbangunnya kolaborasi untuk program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang digagas oleh Kemen PPPA, yaitu Ruang Bersama Indonesia.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembangunan kesetaraan gender, peran perempuan, dan perlindungan anak melalui pengurangan kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak; pelibatan dan peningkatan perempuan dalam pengambilan keputusan publik dan pembangunan; dan penguatan gerakan kolaboratif pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha.
Halaman BerikutnyaHalaman:
- 1
- 2
(责任编辑:热点)
- MIND ID Catat Pendapatan Rp145,2 Triliun di 2024
- FOTO: Mengintip Dapur Konsumsi Atlet PON 2024 di Aceh
- KY Investigasi Dugaan Keterlibatan Ketua PN Surabaya, Kasus Suap Hakim Vonis Bebas Ronald Tannur
- Anindya Bakrie Dukung GSN Majukan Pertumbuhan Ekonomi RI
- Trump: Kami Dapatkan Mineral Langka, China Dapatkan Akses Pendidikan ke AS
- Viral Penumpang Pesan Kursi Paling Dihindari saat Naik Pesawat
- IHSG Siang Ini Terapresiasi 0,47% ke 7.077, Saham Emiten Tambang ANTM Jadi Buruan Investor
- SSCP dari Uni Eropa dan ChildFund Resmi Ditutup, Sukses Beri Dampak bagi 350.000 Orang di Lampung
- Ketika Lagu Kebangsaan Menyatukan, Pesan Solidaritas Presiden Prabowo dari Unhan
- Pemerintah Gaungkan Sustainable Tourism, Apa yang Perlu Diperhatikan?
- Resep Hidup Bahagia Orang Finlandia, Selalu Positive Thinking
- Yang Wajib Kamu Ketahui Penyakit Pascabanjir
- Pemberian Bansos Beras Distop, Bapanas Ungkap Alasannya
- BYD Indonesia Angkat Bicara soal 20 Diler BYD Bangkrut
- Alhamdullillah! Istana Pastikan Para Pengecer Bisa Jual LPG 3 Kg Mulai Hari Ini
- Sustainable Beauty Tak Sekadar Daur Ulang Kemasan Skincare
- Wow! KPK Taksir Potensi Kerugian Negara Pengadaan Komputer dan Laptop di PT INTI Capai Rp120 Miliar
- Meningkat 60 Kali Lipat! Aset Investor KayaSmart+ Melejit di 2025
- Bisakah IHSG Pecahkan Rekor Lagi? Semua Tergantung Kondisi Global!
- Pramono Tak Ingin Bangun Infrastruktur Berlebihan di Jakarta, Sudah Cukup untuk Orang Kaya